News Update :
Home » , , » Sinopsis Brilliant Legacy episode 22

Sinopsis Brilliant Legacy episode 22

Penulis : rierie_destiny on Sunday 14 February 2010 | 22:04

Hwan menghampiri Eun Sung di jembatan gantung sambil berkaca-kaca. Dengan emosi yang berkecamuk dia akhirnya mengakui bahwa dia mempercayai, menyukai bahkan menginginkan Eun Sung.
Dia langsung menarik tangan dan mencium Eun Sung.
Ciuman ini bukan ciuman manis dan romantis. Ciuman ini ciuman yang penuh beban.
Harapan cinta mereka sepertinya tipis dan banyak rintangan baik dari Jun Se, Seung Mi juga keluarga Hwan.
Itulah yang dirasakan Eun Sung. Semakin dia menyadari dia mencintai Hwan dan juga Hwan mencintainya, semakin membuatnya menangis. Cinta dan airmata ternyata seperti 2 sisi mata uang.
Eun Sung melepaskan dirinya dari Hwan
"Ini tidak mungkin..", katanya sambil menangis.
Akhirnya dia pergi berlari meninggalkan Hwan. Hwan menangis melihat Eun Sung meninggalkannya.

Di pantai, Seung Mi sambil menangis juga mencari-cari Hwan. Eun Sung dan Hwan masih bertugas untuk meyakinkan calon pelanggan tentang menu/proposal yang mereka ajukan.

Selesai bekarja mereka melanjutkan acara jalan-jalan double dating mereka. Hwan memilihkan untuk melihat-lihat gua. Walau di sisi hwan ada Seung Mi, mata Hwan tak lepas dari Eun Sung yang jalan di sisi Jun Se. Gua itu ternyata dingin. Jun Se dengan sigap mencopot Blazernya dan memakaikannya pada Eun SUng. Hwan panas hati. Namun Dia sama sekali tak memperhatikan Seung Mi di sebelahnya juga kedinginan. Seung Mi merasa pilu. Pandangan mata Hwan selalu pada Eun Sung.
Di gua banyak air menetes dari atas gua, dan mengenai Eun Sung. Hwan diam-diam menengadahkan tangan ke atas untuk menanpung air agar tak mengenai Eun Sung. Padahal saat yang sama Seung Mi juga terkena tetesan air dan Hwan tak memperhatikan sama sekali. Seung Mi tak kuat lagi menahan rasa pilu di hatinya. Seung Mi jatuh pingsan.

Hwan baru sadar ada Seung Mi di sampingnya. Dia kaget dan langsung menggendong Seung Mi keluar. Kali ini Eun Sung yang melihatnya merasa hampa. Acara piknik pun usai. begitu ke luar dari rumah sakit Hwan langsung mengantar Seung Mi pulang dengan mobilnya. Eun Sung diantar pulang oleh Jun Se.

Di Mobil Seung Mi bertanya pada Hwan
"Aku ini sebenarnya berarti apa bagimu?"
Hwan yang sedang serius menyetir tak begitu jelas mendengarnya.
Tapi Seung Mi tak mau mengulang pertanyaannya. Sepanjang jalan dia diam-diam menangis.

Seung Mi telah pindah rumah. Hwan mengantarkan Seung Mi sampai ke dalam rnumah. Sung Hee cemas hal yang terjadi pada anaknya. Hwan berkata pd Sung Hee, bahwa menurutnya masalah warisan ini bukan salah Eun Sung. Itu murni pemikiran nenek. Baek Sung hee pasti gerah tau Hwan bela Eun Sung.
Selesai mengantar Eun Sung Jun Se menelepon Hwan untuk berjanji bertemu.

Hwan datang ke sana menemui Kak Jun Se. Begitu mendekat Hwan langsung kena dua kali pukulan di mukanya Jun Se menganggap Hwan ke kanak-kanakan dan berani mempermainkan hati Eun Sung
"Bukankah dulu sudah kukatakan padamu untuk menjauhi Eun Sung?", Kak Jun Se yang manis kali ini benar-benar marah "Apa hati itu bisa mudah dikontrol?", Hwan membela diri "Apa karena kau yang duluan menyukai Eun Sung? Dia belum jadi milikmu!", lanjut Hwan
"Lalu bagaimana dengan Seung Mi. Kau memberi harapan pada Eun Sung tapi tidak melepaskan Seung Mi. kau menyakiti Eun Sung. Karena Seung Mi lah dia diusir dari rumahmu!", tukas Jun Se
 "Tidak ada apa-apa antara aku dan Seung Mi", bela hwan
"Tapi Seung Mi sangat mencintaimu, dan kau membiarkannya bertahun-tahun di sisimu.
"Jika kamu percaya pada Eun Sung berarti harusnya kamu tidak percaya pada Seung Mi. Tidak bisa Jika kamu percaya Seung Mi dan kamu juga percaya Eun Sung", kata Jun Se "Jadi kamu percaya Eun SUng 100%?", kata Hwan. Hwan termenung.

Di rumah Eun Sung dimarahi Hyeri karena terlihat menyukai Hwan. Tapi Eun Sung bilang walau dia suka Hwan tapi dia tidak berniat berpacaran karena memikirkan Eun Woo juga restoran.
Hwan ternyata memikirkan juga kata-kata Kak Jun Se. Dia ingat bagaimana dulu Seung Mi mencintainya. Dia menelepon Seung Mi tapi Seung Mi menolak untuk bertemu karena masih tidak enak badan. 
Baek Sung hee, bertanya pada anaknya apa dia bisa melepas Hwan. Seung Mi berkata hanya karena ingin mempertahankan Hwan dia berani bertindak sampai sejauh ini. "Ibu kau mengubahku jadi seperti ini"
Sung Hee bingung karena hwan dan nenek sepertinya tidak percaya bualannya.
Baek Sung Hee bersekutu dengan Park Tae So ayah Jun Se untuk menghadapi Eun Sung dan Nenek di Jin Sung company. Mereka tak sudi perusahaan jatuh ke tangan Eun Sung.

Di lain pihak Jun Se membantu Eun Sung untuk mencari pengacara untuk membuktikan dia tidak bersalah melainkan ibu tirinya lah yang bersalah, terutama masalah asuransi.

Pengurus Pyo menemukan kalung Eun Sung dan memberikannya pada Hwan. Hwan begitu senang. . Pagi-pagi dia sudah menunggu Eun Sung di restoran dan memperlihatkan kalung itu pada Eun Sung.
"Ini kalung peninggalan almarhum ibuku, dia memberikan kepadaku sebelum dia meninggal", kata Eun Sung. Hwan tak sadar kalung itu begitu berharga buat Eun Sung. Hwan berkata dia pernah melihat anak laki-laki yang memakai kalung yang mirip. Eun Sung teringat Eun Woo, tapi Hwan menyebut anak itu bukan Eun Woo tapi Han Young Jae saudaranya Yong Suk . Eun Sung kaget saat tau anak itu juga suka piano.

Hwan diminta manager mengantarkan pesanan sup pada seorang kakek tua. Kakek tua itu miskin dan lemah dan sedang menunggui istrinya yang sedang sakit. Rumahnya sempit dan kumuh. Hwan menyerahkan pesanan. Kakek tua mencari-cari uangnya di saku. Ternyata hanya ada 1000. Dia mengambil 1000 lagi dari uang simpanannya yang dia sembunyikan di bawah tutup . lalu menyerahkannya pada Hwan.  Ketika Hwan akan pergi kakek memberinya permen dan memaksa Hwan menerimanya, sebagai tanda terimakasih karena Hwan bersedia mengantar meski dia hanya membeli 1 porsi. Hwan pulang sambil termenung. Di bangku roof garden dia mengeluarkan permen dari kakek. Dia ingat kelakuannya dulu yang senang berfoya-foya dan malah pernah melemparkan uang di depan manager. Hwan sepertinya mengerti sekarang betapa dulu kelakuaannya begitu buruk.

Manager mendapat telepon bahwa mereka berhasil mendapatkan kontrak di pantai timur. Eun Sung begitu senang dia berlari ke roof garden memberitahu hwan. Mereka sangat senang. melakukan tos dan spontan berpelukan. Saat Eun Sung sadar ingin melepaskan pelukan Hwan. Hwan mencegahnya
"Tunggu sebentar...", ujar Hwan. Dia masih ingin memeluk Eun Sung walau sebentar

Nenek senang mendapat kabar gembira usaha Eun Sung berhasil. Nenek bangga pada Eun Sung. Giliran Pak Tae So yang cemas. Sesuai syarat di surat wasiat , perusahaan akan jatuh ke tangan Eun Sung jika Eun Sung berhasil menaikkan penjualan sebanyak 20% di cabang ke 2.

Kebahagian keberhasilan mereka rupanya segera berakhir. Eun Sung memberikan agendanya yang berisi pemikiran-pemikirannya tentang restoran ini kepada Hwan. Eun Sung merasa janjinya pada nenek sudah terselesaikan. Sebelum masalah kesalahpahaman ini selesai dia tidak bersedia kembali lagi bekerja di Jin Sung company. Eun Sung bicara dengan Hwan di roof garden. Hwan merasa berat ditinggalkan Eun Sung.

Oh ya, Oh Yong Ran sekarang udah pandai masak. Saat Pyo tidak ada dia nyiapin makanan dibantu Jung.

Hwan mengajak, manager, kasir, supervisor Eun Sung ke Bar temannya. Ceritanya mau merayakan keberhasilan mereka. Eun Sung melihat piano dan memijit-mijit tuts itu. Dia ingat pada Eun Woo.
Hwan memanggil Eun Woo yang ternyata tidak maen piano karena tengah asyik mengarang lagu.
Hwan memintanya keluar
"Gadis yang saya sukai "spy" ada di sini", kata Hwan
Mendengar nama spy Eun Woo lebih perhatian. Hwan berjanji membelikannya susu coklat, jika Eun Woo mau keluar maen piano.

Di Rumah, Nenek tiba-tiba sakit kepala berat. Dia mengaduh-aduh sambil memegang kepala.

Hwan yang sedang membujuk Eun Woo tiba-tiba mendapat telepon
"Nenek tak sadarkan diri!"

Acara bubar. Nenek dibawa ke rumah sakit, ke UGD .

cr : nana-catatanku.blogspot.com

Please Repost with Full Credit and include our link..Thanks..^^
Share this article :

Post a Comment

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger