News Update :
Home » , , » Sinopsis Brilliant Legacy episode 21

Sinopsis Brilliant Legacy episode 21

Penulis : rierie_destiny on Saturday 13 February 2010 | 22:00

"Bang...bang...Go Eun Sung!", Hwan menggedor-gedor pintu rumah Eun Sung.
Eun Sung terperanjat. Dia membuka pintu rumahnya. Hwan menerobos masuk dan rubuh ke lantai kamar bersama Eun Sung. Mukanya persis di atas muka Eun Sung. Eun Sung berusaha mengangkat badan Hwan yang mabuk.
"Hey, mau apa kau masuk kamarku", Eun Sung benar-benar kaget.
"Kamu yang terlebih dahulu masuk tanpa permisi. Dan sekarang kamu menolak hadiah kecilku?!", kata Hwan setengah sadar sambil menyerahkan kalung itu kembali ke tangan Eun Sung.
Setelah itu Hwan langsung tergeletak tak sadarkan diri.
Eun Sung tak berani menelepon Jun Se ataupun Nyonya Oh.
Seung Mi menelepon Hwan. Eun Sung mematikan hpnya
Eun Sung akhirnya membiarkan Hwan tidur di kasurnya dan menyelimutinya . Dia sendiri begadang mengerjakan proposalnya sampai dini hari. Dia memegang dan memperhatikan kalung hati pemberian Hwan. Lalu dia memandangi wajah Hwan. Dia ingin menyentuh wajahnya, tapi urung karena Hwan mengeliat.
Eun Sung tertidur di meja. Hwan sadar, dia kaget saat tahu dia ada di kamar Eun Sung. Hwan akan pergi, tetapi dia melihat Eun sung tertidur sambil memegang kalungnya. Hwan tak tega, dia menyelimuti Eun Sung. Dia duduk bersandar dan memperhatikan wajah Eun Sung.

Hwan tertidur, dan ketika sadar dia tengah berselimut dan hari sudah pagi. Eun Sung pun sudah tidak ada. Eun Sung meninggalkan pesan untuknya agar mengunci pintu jika pergi. Eun Sung juga telah menyiapkan sikat gigi dan sarapan pagi untuknya.Sarapan paginya tertata manis dan lengkap nasi, sup, sayuran dan kimchi...
Hwan membayangkan apa neneknya juga pernah tinggal di tempat yang sempit namun hangat ini.
Seung Mi terbangun di pagi hari. Dia mengecek HPnya, tetapi tidak ada tanda-tanda telepon dari Hwan. Dari Jung dia akhirnya tau bahwa Hwan tidak pulang ke rumah semalam. Dia cemas Eun Sung sedang mengelap pintu kaca restoran ketika dia melihat Hwan datang . Hwan mau minta maaf kejadian semalam. tapi Eun sung malah memarahinya
"Kalau aku lebih kuat tentu aku mengeluarkanmu dan membiarkan kamu tidur di luar!" "Kalau memang kamu sekesal itu mengapa kamu menyelimutiku, menyiapkan sikat gigi dan sarapan pagi untukku?", balas hwan.. "Mmm...karena... kamu adalah cucu nenek!", Eun Sung membela diri.

Eun Sung dan managernya sendang membicarakan proposal penawan untuk suatu tender. Manager memintanya langsung melaporkannya ke CEO Jang di kantor pusat.
Seung Mi sempat mengintip proposalnya ternyata itu proyek Eun Sung dan Hwan untuk tender di luar kota.

Hwan pulang ke rumah. Nyonya Oh khawatir Hwan akan dimarahi nenek karena kemaren malam ga pulang.
Hwan menemui nenek di kamarnya. Nenek masih memajang bunga dari Hwan.
Nenek menegurnya
"Kamu boleh makan di mana saja tetapi tidak boleh tidur di mana saja. Semabuk apapun kamu harus pulang!"
Hwan minta maaf dengan sopan dan berkata dia mabuk sampai tertidur . Hwan bertanya alasan nenek masih menerima Eun Sung bekerja, dia merasa nenek percaya pada Eun Sung dan ingin tau alasannya. Nenek bercerita kesannya terhadap Eun Sung selama 7 hari tinggal bersamanya.
Eun SUng orang yang penuh kasih sayang/kepedulian sampai rela memberikan semua yang dia punya untuk orang lain, padahal dulu Eun Sung juga miskin dan kelaparan. Setiap orang punya rasa simpati tetapi jarang yang penuh kasih dan kepedulian.
"Tetapi memang jadi lain ceritanya kalau dia ternyata telah mengenalku", nenek kembali ke kasus pengakuan  dari Sung Hee.
Hwan masih bingung.
"Kamu sekarang telah bersamanya lebih lama. Tentu kamu yang mengenal dia lebih dalam dariku. Gunakan hati kecilmu", kata nenek.


Jun Se tahu Eun Sung akan dinas luar kota ke pantai timur. Dia juga berniat mengurus bisnis restoran kapal pesiarnya di sana.

Hwan telah bersiap-siap untuk perjalanan dinas luar kotanya selama 2 hari. Dia turun dari lantai atas dan menenteng tas. Ibunya memandang Hwan dengan kagum.
"Kamu sekarang benar-benar seperti pria dewasa." Ibunya memuji Hwan yang tampil bagai eksekutif muda seperti ayahnya.
Jun Se dan Eun Sung juga telah mengepak barang-barang mereka.

Dari restoran manager menyuruh Hwan dan Eun Sung segera berangkat. Jika ada perubahan rencana akan ada staf dari kantor pusat yang mengantar dokumen. Hwan dan Eun Sung berangkat dengan mobil berdua. Hwan menyetir mobil Mereka berhenti sejenak membeli bekal makanan. Hwan menyindir Eun Sung yang makan sendiri. EunSung menyodorkan makanan kesukaan Hwan. Hwan menegurnya
"Bagaimana aku bisa mengambil makanan sambil menyetir. Kamu ingin kita celaka!"
Eun Sung terpaksa menyuapi Hwan. Hwan memakannya lalu tersenyum penuh kemenangan. Dia berhasil membuat Eun Sung menyuapinya.

Eun Sung mendapat telepon dari manager, yang memberitahu nenek setuju proposal yang ke 2 sehingga akan ada orang dari kantor pusat yang mengantarkan dokumen tambahan.
Dari atasannya Seung Mi tau bahwa Hwan dan Eun Sung sekarang sedang ke luar kota, dan dia meminta Seung Mi segera mengantarkan dokumen yang diperlukan. Seung Mi segera berkemas dan meminjam mobil ibunya. Dia memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi
Jun Se menelepon Eun Sung dan berkata dia akan berada di tempat Eun SUng setelah Eun Sung selesai rapat. Hwan kaget, mengetahui Jun Se juga akan datang... "Kamu pikir ini tamasya apa, sehingga kamu harus membawa Jun Se!"
"Dia akan mengurus restoran di kapal pesiar. dia datang untuk bisnis juga", eun Sung membela diri. Hwan bete dia nyetel musik keras-keras...

Eun Sung melihat pantai , dia begitu senang. Dia membuka jendela , mengeluarkan tangannya dan merasakan angin yang bertiup melewati tangannya.
"Aku suka aroma laut!"
Hwan mengikuti Eun Sung mengeluarkan tangannya dari jendela.

Mereka akhirnya tiba di lokasi. Hwan mengajak Eun Sung berjalan-jalan dahulu di sekitar situ karena masih ada waktu. Mereka melihat-lihat karya patung dari pasir pantai yang dipamerkan. Eun Sung membuka sepatunya.
"Ayo, lebih enak bertelanjang kaki", ajak Eun Sung
Hwan tidak mau, Eun sung menendang-nendang pasir ke sepatu Hwan sambil tertawa.
Hwan ingin memotret Eun Sung .
Dia menarik tangan Eun Sung memintanya di foto
"Ini untuk kenangan di hari tuamu nanti", kata hwan.
Dia mengambil 2 gambar. Namun dia menyindir pose Eun Sung yang kaku.



Hwan dan Eun Sung berjalan-jalan dan ngobrol dengan ceria. Seung Mi yang melihat mereka langsung gerah. Lalu Eun Sung melihat Seung Mi, dan langsung sebal. Hwan kaget ternyata Seung Mi yang dikirim dari k mantor pusat. Seung Mi berkata pada Eun SUng untuk tidak memusuhinya di sini karena ini urusan pekerjaan.
Di gedung pertemuan, Seung Mi cemburu melihat Eun Sung dan Hwan duduk satu meja asyik berdiskusi.

Seusai pertemuan mereka keluar. Jun Se sudah menunggu di sana, melambaikan tangannya kepada Eun Sung. Hwan langsung bad mood. Jun Se menjelaskan maksud kedatangannya kesini kepada mereka. Mereka berempat akhirnya melihat-lihat kapal pesiar. Jun Se berdampingan dengan Eun Sung, Hwan dengan Seung Mi. Hwan tetap cemberut.
Mereka melanjutkan berjalan-jalan bersama. Jun Se juga mengutarakan maksudnya untuk mengajak EunSung mengelola restoran di kapal pesiar. Saat jalan menanjak Jun Se memegangi tangan Eun Sung. Eun Sung menerima dengan kaku. Hwan pasti saja dalam hatinya panas .
Mereka semua sepertinya membohongi perasaan masing-masing.

Jun se telah menyiapkan dua buah caravan. Hwan tidur dengannya, Seung Mi satu caravan dengan EUn Sung.
Saat makan malam Jun Se menyiapkan barbeque. Dia mengambilkan daging lalu kerang untuk Eun Sung. Hwan secara spontan mencegahnya "Dia alergi seafood!"
Mereka semua kaget suasana jadi tidak nyaman.Eun Sung membenarkan perkataan Hwan. Seung Mi dan Jun Se cemburu. Eun Sung merasa tidak enak. Suasana makin tidak nyaman ketika Seung Mi menyindir kasus penfitnahan Eun Sung dan minta Eun Sung memaklumi ibunya. Tangan Eun Sung langsung gemetar menahan kesal sampai dia tidak bisa memotong steaknya. Jun Se menolongnya. Giliran Hwan yang panas.

Subuh Eun Sung sudah bangun dia tidak bisa tidur lagi. Dia memikirkan Hwan sambil memandangi kalung hati. Dia akhirnya keluar caravan mencari udara segar. Hwan ternyata sedang tidur di luar . Hwan diam-diam mengikuti Eun Sung. Eun Sung berjalan melewati jembatan gantung menuju sekitar menara. Dia memandang tak tentu arah, perasaannya galau. Dia mengambil kalung hati, dan memakainya. Dia memegang kalung itu dengan penuh perasaan. Tiba-tiba dia melihat Hwan akan naik. Eun Sung tidak siap bertemu Hwan, dia lari mengitari menara bersembunyi dari Hwan. Hwan sadar Eun Sung menghindarinya, dia berbalik arah dan mencegat Eun Sung.

Pagi-pagi Seung Mi bangun dan menyadari Eun Sung sudah tidak ada di sampingnya. Firasatnya berkata ada yang tidak beres. Dia menelepon Jun Se dan akhirnya tau Hwan juga tidak ada di sana. Dia begitu cemas ingin mencari Hwan.

Hwan mengajaknya Eun Sung bicara. 
"Jangan pergi. Jangan bekerja dengan Jun Se. Tetaplah di sisiku"
Eun Sung tak sanggup menerima hati Hwan. Apalagi sekarang selain masalah Eun Woo ada masalah lebih besar.
"Keluargamu juga tidak percaya padaku dan menganggapku penipu"

Eun Sung bergegas pergi meninggalkan Hwan sambil menangis. Sebelum pergi Hwan sempat melihat Eun Sung telah memakai kalung hatinya. Hwan kembali bersemangat.

 Hwan mengerjar Eun Sung. Eun Sung berjalan cepat menyebrangi jembatan gantung. Hwan meminta Eun Sung berhenti di sana. Hwan menghampiri Eun Sung ke tengah jembatan. Dengan emosi yang berkecamuk Hwan menyatakan perasaannya."Aku percaya padamu. Aku suka padamu dan aku...menginginkanmu.."
Hwan mendekat, memegang tangan Eun Sung (, memegang kepala Eun Sung dan langsung mencium bibirnya....


cr : nana-catatanku.blogspot.com

Please Repost with Full Credit and include our link..Thanks..^^
Share this article :

Post a Comment

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger