News Update :
Home » , , » Sinopsis Brilliant Legacy episode 26

Sinopsis Brilliant Legacy episode 26

Penulis : rierie_destiny on Friday, 19 February 2010 | 22:15

Seung Mi akan menemui Kak Hwan di bar Young Suk. begitu mau naik dia melihat seorang remaja turun. Seung Mi mengenalinya anak itu Eun Woo.
Seung Mi sempat terpana Eun Woo ternyata di Seoul . Namun saat dia akan menemuinya,  tiba-tiba Hwan juga muncul menghampiri Eun Woo. Hwan terlihat mengenalinya, Seung Mi bersembunyi. Dia hanya memperhatikan dari jauh Eun Woo yang membeli susu coklat dengan Hwan. Tak lama kemudian mereka kembali naik. Seung Mi terpaku di situ dia bingung.

Hwan menunggu di bar. Dia berkata pada temannya kok bisa-bisanya dia lupa ulang tahun Seung Mi. Hwan merasa bersalah. Lalu HP hwan berbunyi ada sms masuk dari Seung Mi. Dia berkata dia tidak bisa datang karena sedang bersama teman-temannya. Seung Mi berbohong, dia di restoran sendirian memandangi foto Eun Woo di HPnya.
Hwan pulang ke rumah. Dia melihat nenek belum beristirahat. Hwan memberanikan diri membicarakan tentang Eun Sung.
"Jika nenek tahu eunsung tidak bersalah mengapa nenek tidak berbuat apa-apa?"
"kau sepertinya juga percaya dia, bagaimana kau percaya"
"Saya hanya melihatnya dan percaya", kata Hwan Nenek tidak bisa mencampuri terlalu dalam masalah keluarga mereka.
Hwan ingin Eun Sung kembali lagi ke rumah , tapi nenek masih menunggu.
Nenek bertanya tentang hubungan Hwan dengan Seung Mi. Hwan berkata dia memberi Seung Mi waktu.

Hyeri bertanya pada Eun Sung sejak kapan dia menyukai Hwan. Eun Sung sendiri tak tau pasti.
"Suatu saat ternyata saya sadar, saya bahagia karena dia, tapi juga menangis karena dia"

Seung Mi pulang bertanya serius kepada Ibunya.
"Apa yang sebenarnya ibu lakukan pada Eun Woo?"
"Menurutmu aku bukan manusia apa. Aku menaruhnya di sana karena aku tahu pasangan itu dan aku tau itu tempat teraman",  Sung Hee beralasan
Ibunya heran mengapa SEung Mi tiba-tiba menanyakan Eun Woo.
"Aku melihat Eun Woo!". Sung hee kaget. Seung Mi menceritakan yang dilihatnya pada ibunya. Ibunya stress dan putus asa.
"Ibu serahkanlah Eun Woo pada Eun Sung lalu kita pergi dari sini. Aku tak sanggup jika menyerahkan Eun Woo kepada orang lain lagi.", Seung Mi memohon pada ibunya. Sung Mi sayang Eun Woo, dia sebenarnya baik. Seung Mi merasa dia harus menghentikan semua ini termasuk Hwan.

Baek Sung Hee mempunyai ide. Dia menemui Eun Sung mengajaknya bicara di suatu tempat.
"Aku menemukan Eun Woo", kata SUng HEe. Eun Sung terperanjat dan mendesak ingin bertemu.
"Kamu akan bertemu dia , jika kamu berjanji pergi dari sini", lanjut Sung Hee. Sung Hee meminta Eun Sung ke Amerika mencari pendidikan piano untuk Eun Woo dan melanjutkan sekolah sesuai keinginan Eun SUng dahulu.
"Aku akan mengembalikan uang asuransi ayahmu, cukup untuk uang sekolahmu", Sung Hee menyerahkan buku tabungannya.
Eun Sung mengira ibutirinya hanya membual dan mengancamnya. Sung Hee masih ingin Seung Mi bersama Hwan. Mereka akan bertemu lagi besok siang.

Eun Sung semalaman tidak bisa tidur begitu jg Eun Woo. Dia ingat kata ibu tirinya harus menunggu jika ingin bertemu Noona Eun Sung. Eun Sung hampir terlambat kerja. Dia sditunggu Hwan di tangga depan pintu masuk. Hwan mengira dia baru menemui Jun Se. Hwan melihat mata Eun Sung yang bengkak.
"Kamu habis menangis?!", tanya hwan walau cemas dia kalo nanya galak. Eun Sung tak menjawab.
Hwan menariknya ke roof garden mendesaknya menceritakan semuanya. Dia memegang tangan Eun Sung keras-keras.
"Lepaskan tanganmu, tanganku sakit", kata Eun Sung.
"Apa kau memikirkan adikmu? Jika kau ada sesuatu ceritakanlah kepadaku. Aku yang sekarang ada di sisimu", Hwan setengah memaksa. Hwan memang perhatian tapi style nya beda sama Jun Se tapi Eun Sung enggan bercerita dia lari turun.

Eun Sung menemui Ibu tirinya lagi. Ibu tirinya sudah menyiapkan tiket untuk lusa, uang dolar, tempat tujuan dan sekolah Eun Woo. Kali ini ibunya mengirimkan ke pHiladelphia. Eun Sung kaget karena dia dulu tidak sekolah di sana (di mana ya dulu?). Pesawat Eun Sung akan transit di Tokyo, Sung Hee akan menyerahkan Eun Woo di tokyo.
Eun Sung termenung, dia harus meninggalkan semua yg ada di sisinya mulai lusa.
Sore hari Eun Sung ke rumah nenek dengan membawa hadiah untuk nenek. Dia memeluk nenek dari belakang. Nenek merasa Eun sung akan berpisah darinya. Nenek berkata bahwa orang itu disatukan oleh hati bukan oleh darah. Eun sung memeluk erat nenek, dia menangis di punggung nenek.
Jung dan ibunya mulai berpikir-pikir bagaimana jika sekiranya Seung mi yang bohong. Karena sebenarnya Eun Sung jg anak baik. Mereka mencurigai Hwan yang berpihak pada Eun Sung. Mereka makin curiga saat Hwan mengantar Eun Sung keluar.
"Kamu ini memang impulsif ya, jika memang mau ke sini knapa tadi ga bareng aja sama aku", kata Hwan senang. "Kamu mau tau seberapa impulsifnya aku?"
"coba saja", tantang Hwan
"Kamu besok libur khan, mau jalan denganku?", ajak Eun Sung
Hwan bengong seperti ga percaya.
Eun Sung juga ke restoran kak Jun Se, dia mencopoti semua berita Eun Woo yang dipajang di sana. Jun Se sempat salah paham, Dia mengira EunSung sampai sebegitunya ingin menyingkirkan dirinya.Eun Sung meyakinkan Jun Se bahwa tidak mungkin dia berbuat begitu.
"Oppa itu orang yang aku akan sering katakan maaf dan terimakasih , bahkan sampai aku mati. Betapa aku ingin melihat Oppa bahagia", kata Eun Sung
"Oppa, baik-baiklah di sini", Eung Sung mengucapkan selamat jalan dalam hati.

Malamnya di rumah Eun Sung mencari-cari passportnya. Ternyata Hyeri menyimpankannya. EunSung berkata pada Hyeri semoga suatu saat  mereka bisa pergi liburan ke luar negeri bersama.

Keesokan harinya, di kamarnya Hwan sibuk memilih-milih baju untuk kencan dengan Eun Sung. Dia memutuskan memakai blazer hitam. Di kamarnya Eun Sung juga sibuk mempercantik diri. Dia memblow rambutnya, memakai make up dan memasang kalung hati.
"Bagaimana penampilanku", tanyanya pada Hyeri
"Bener-bener cantik", kat Hyeri tersenyum. Eun Sung memakai gaun warna putih.

Mereka janjian jam 8.30 pagi. Hwan menunggu dengan gelisah karena Eun Sung belum datang. Lalu Eun Sung muncul, tapi dia sembunyi dulu di belakang di balik tiang. Hwan menengok ke belakang dia sekilas melihat Eun Sung.
"Saya sudah melihatmu, ayo keluar", kata Hwan. Hwan mengomeli Eun Sung yang datang terlambat.
"Tapi kata temanku dulu gadis biasa datang 10 menit terlambat ketika kencan", bela Eun Sung
"Dulu, kapan?"
"Waktu aku kelas 3 SMU...". Hwan menertawakan Eun Sung.
"Jadi kamu belum pernah kencan lagi sejak kelas 3 SMU"
"Aku khan langsung ke luar negeri setelah 3 SMU", kata Eun Sung kesal.
Karena ini kencan pertama EunSung setelah di Seoul ,dia ingin melakukan apa yang biasa dilakukan orang-orang saat kencan
Mereka pergi ke bioskop. Hwan baru tahu mereka kencan pagi untuk nonton hemat.
"Ini biasa dilakukan oleh pasangan-pasangan", Eun Sung beralasan.
Hwan kaget saat Eun Sung memilih film horor. Eun Sung membayarkan tiketnya. Dia juga memesan popcorn ,makanan kecil dan cola, dan menyuruh Hwan membayar.
"Kamu mengirit tiket, tapi sekarang jajanmu lebih mahal dari harga tiket?!", Hwan sempat protes. Tapi dia toh membayarkannya demi Eun sung.
Di dalam bioskop saat Hwan nonton film dengan tegang, Eun Sung malah asyik makan popcorn. Eun Sung mengambil tangan Hwan, dan memberikan popcorn ke telapak tangannya. Mereka tersenyum. Lalu mereka nonton sambil berbagi popcorn. Tangan mereka sempat beradu. Hwan sempet deg-degan dan ragu. Eun Sung cuma tersenyum melihat tingkah Hwan. 
Saat adegan menakutkan, Eun Sung spontan memegang erat lengan Hwan dan sembunyi di pundaknya. . Filmnya selesai, tapi EunSung masih menunduk di pundak hwan. Hwan mengetuk kepala Eun Sung dengan lembut.
"Sudah selesai, kok"
Ternyata Eun Sung menangis.
Keluar dari bioskop Eun Sung sudah terlihat ceria. Dia lapar dan berkata belum makan pagi. Mereka makan di rumah makan, memesan banyak makanan. Eun Sung ingin menyuapi Hwan seperti di mobil dulu. Hwan akhirnya mau. Dia pun gantian menyuapi Eun Sung.

Setelah makan kenyang meraka jalan-jalan di tengah keramaian. Mereka melihat-lihat lalu mampir di toko gulali. Hwan menyuapi Eun Sung tapi Eun sung malah mencandainya.
Mereka menonton pertunjukkan sulap di jalanan. Di akhir petunjukkan, pesulap itu menghadiahkan bunga mawar pada Eun Sung. Tetapi Hwan tidak suka, dia mengambil bunganya lalu memberikannya ke gadis kecil di depannya.
Mereka melihat pelukis karikatur. Eun Sung meminta Hwan agar mau dilukis. Hwan duduk di depan. Eun Sung menemani pelukis di sampingnya. Saat melihat Hwan, dia sedih. Dia diam-diam memandangi wajah Hwan sambil mengusap lukisannya. Setelah seharian berjalan-jalan Hwan mengantar Eun Sung berjalan ke rumahnya sambil bergandeng tangan
Hwan meminta Eun Sung pulang karena pasti lelah berjalan-jalan seharian. Hwan heran mengapa EunSung harus melakukan semuanya dalam satu hari.
"Apa kita juga harus berciuman", canda Eun Sung. hwan langsung tegang. Eun Sung bilang hanya bercanda. hwan malu dia lalu membela diri dia juga tidak ingin.
"Ini khan seperti kencan pura-pura...tapi bukan berarti aku tidak suka", kata Hwan cepat.
Hwan ingin kencan berikutnya dia yang mengaturnya. Eun Sung penasaran kencan seperti apa, tetapi Hwan merahasiakannya, dia takut  Eun Sung juga ingin melakukannya sekarang.
Eun Sung ingin menyaksikan Hwan pergi
"Aku pergi, baik-baiklah di sini", katanya dalam hati .Selamat Tinggal", Eun Sung tak bisa menahan air matanya lagi.
Malam itu juga Eun Sung pergi ke restoran, dia menyerahkan surat pengunduran dirinya ke manager Lee.

Nenek dan Pyo terus menyelidiki kebenaran tentang Sung Hee dan Eun Sung. Dia akhirnya tau Sung Hee pernah bercerai dan ayah kandung Seung Mi masih hidup. Dia mengira ini ulah Sung Hee, Seung Mi hanya terjebak di tengah.

Pagi hari Hwan bangun. Dia langsung teringat kencannya kemarin. Dia tersenyum bahagia sekaligus merasa ada yang aneh
"Eun Sung salah makan apa ya kemaren?"

Sung Hee membangunkan Seung Mi. Ternyata Seung Mi tidak pergi ke kantor karena telah mengundurkan diri.Seorang laki-laki suruhan Sung Hee mengikuti Eun Woo. Dia memberinya susu coklat dan berkata itu dari Noona ( Eun Sung). Eun Woo dibawa masuk mobil. Tapi dia diinstruksikan tidak membawa Eun Woo ke rumah
Eun Sung membawa kopernya meninggalkan rumah, dia memandang tempat tinggalnya dari kejauhan dengan rasa berat.
Pada saat yang sama Hwan sedang bersih-bersih di restoran. Dia gelisah Eun Sung belum datang dan sebentar-bentar melihat keluar. Dari manager Lee dia diberitahu  Eun Sung tadi malam datang menyerahkan surat pengunduran diri. Hwan kaget, dia menelepon Eun Sung tapi tidak aktif.

Dia cabut dari restoran dan bergegas ke rumah Eun Sung. Di sana pun seseorang memberitahunya bahwa Eun Sung tidak ada. Dia terlihat pergi dengan koper besar tadi pagi. Hwan tiba-tiba teringat Eun Sung terakhir melambaikan tangan kepadanya sambil menahan tangis.Hwan berpikir. Akhirnya dia menelepon Jung dan segera minta disambungkan ke Hyeri
Sambil marah dia menanyakan Eun Sung kepada hyeri. Hyeri heran
"Jika kamu kerja sama dengan Eun Sung untuk membohongiku, kamu mati!, ancam Hwan. Ingat-Ingat apa ada kata-kata atau tindakannya yang aneh?", desak Hwan serius.
Hyeri akhirnya ingat Eun Sung sempat mencari paspornya. Dia bergegas ke airport.


Sung Hee mau menjemput Eun Woo. Di mobil Eun Woo merasa asing dengan orang suruhan SEung Hee. Dia kabur dari mobil. Sung Hee menerima telepon bahwa Eun Woo menghilang.


Pak Go pyung Joong menemui Jun Se di restorannya. Hyeri seperti pernah mengenalnya. Dia bercerita bahwa namanya dulu tercantum dalam daftar orang yang meninggal di suatu kecelakaan gas.
"Apa Bapak dulu pernah kerja di perusahaan konstruksi", tanya Jun SE
Hyeri kaget langsung mengingat bapak itu. Baki yang dipegangnya langsung jatuh.
"Apa putri Bapak namanya Go Eun Sung?", lanjut Jun Se yakin.
Mereka langsung melesat ke airport.

Eun Sung sudah tiba di airport. Dia bersiap-siap boarding. Hwan begitu tiba di airport berlari mencari-cari  sambil memanggil-manggil Eun Sung. Eun Sung mendengar seseorang memanggilnya. Dia menoleh, ternyata Hwan.  Eun Sung ingin kabur, tapi Hwan bergegas menahannya.
"Aku harus naik pesawat!"
"Mengapa kau harus pergi, katakan dulu. Aku tidak akan membiarkanmu pergi. Atau kau ingin melihatku mati?!"
Jun Se datang. Hwan dan Eun Sung aneh melihat Jun Se di situ juga.
"Eun Sung jangan syok ya, tolong dengarkan. Ayahmu tidak mati. Ayahmu masih hidup", kata Jun Se hati-hati. Eun Sung hanya terdiam, bingung
Go Pyung Joong menemukan mereka. Dia menghampiri Eun Sung. Eun Sung melihatnya terperangah, paspornya terjatuh.
"Eun Sung, Ini ayah..."

cr : nana-catatanku.blogspot.com

Please Repost with Full Credit and include our link..Thanks..^^
Share this article :

Post a Comment

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger