News Update :
Home » , , » Sinopsis Brilliant Legacy Episode 19

Sinopsis Brilliant Legacy Episode 19

Penulis : rierie_destiny on Wednesday 10 February 2010 | 21:34

Atas saran teman lama ayahnya , Eun Seong mengecek keberadaan asuransi ayahnya ke kantor asuransi. Sebelumnya dia telah berjanji pada Hwan bahwa mereka akan bertemu lagi sore ini , untuk pergi sama-sama ke gereja mencari peluang menjadi supplier di sana.

Eun Seong menemui petugas kantor asuransi dan memang benar ayahnya menjadi peserta asuransi jiwa di sana. Namun petugas itu menerangkan bahwa asuransi itu telah di klaim oleh baek sung hee, dengan surat kuasa dari 2 orang anaknya.
Eun Seong terkejut, dia tiba-tiba teringat kejadian saat ya berduka atas kematian ayahnya, ibu tirinya memang sempat meminta surat kuasa darinya untk urusan utaganng. Eun Seong saat itu menandatanganinya tanpa curiga apapun. Eun seong akhirnya sadar bahwa ibu tirinya memang berniat menusuknya dari belakang. Eun Seong syok antara percaya tak percaya bahwa ibu tirinya sampai hati melakukan itu kepadanya dan Eun Woo. Eun Seong berjalan gontai tak tentu arah.

Hwan menunggu Eun Seong yang tak kunjung datang, padahal sudah lewat jam yang mereka janjikan untuk bertemu. Dia kesal.

Di tempat lain Seung Mi tak kalah syok karena mengetahui ibunya tega membuang Eun Woo. Seung Mi pergi ke daegu seorang diri. Dia terkejut mengetahui Eun Woo sudah menghilang lagi dari sana. Seung Mi pun berjalan gontai mengetahui keadaanini.

Hwan masih bertanya-tanya karena Eun Seong tidak datang tadi sore dan tidak menghubunginya. Dia kesal sekaligus cemas. Jam sudah menunjukkan setengah 11 lebih,
Dia menanyakan Eun Seong pada pengurus Pyo.
Dia kaget karena Eun Seong ternyata belum sampai di rumah. Hwan tak sabar menunggu Eun Seong di lobby / teras. Dia sekarang benar-benar cemas karena sudah jam 12 malam Eun Sung belum juga tiba di rumah.

Dia terpaksa menelepon Jun Se.
"Apa Eun Seong ada bersamamu?"
"Tidak emang kenapa?"Jun Se jg ikutan cemas
"Katakan berapa no hp Eun Seong!", Hwan memaksa..(selama ini saling jaim ya, no hp aja sampai ga tau!)

Hwan dan Jun Se menelepon Eun Seong. tetapi panggilann tyaidak dijawab. Eun Sung sedang termenung (ngelamun!) seorang diri di bangku di taman pinggir jalan. Dia tak menghiraukan apapun.
Jun Se dan Hyeri mengecek kamar Hyeri,.
tapi tidak ada tanda-tanda Eun Seong pernah ke situ.
Hwan menunggu di halte bis dengan cemas. dia memperhatikan setiap bis yang mendekat.
Ada satu lagi bis yang datang. dia lega melihat Eun Seong berdiri di sana. Eun Seong turun, dia melamun sampai tak melihat Hwan ada di dekat situ.
"Hey!", hwan berteriak memanggil Eun Seong.
Dia mengomeli Eun Seong yang pulang larut malam dan membuatnya pusing.
Eun SUng belum benar-benar paham apa yang terjadi.
"Kamu di sini untuk menungguku?", kata Eun Seong tertegun (masih linglung belom connect ni anak!)
"Bukannya kita seharusnya hari ini bertemu mengapa tidak muncul?!", omel Hwan (orang kalo cemas jadi ngomel ya)
"Saya minta maaf, tapi mengapa kamu khawatir?", tanya Eun Seong heran
"Apa aku tidak bisa mengkhawatirkanmu?!. Apa kamu berniat membuatku kesal?!"
Eun Seong sekilas teringat saat Hwan beberapa kali memperhatikannya termasuk saat di bis kota dulu pernah melindunginya dari himpitan laki2.
Eun Seong terpana , dia berdiri mematung , diam seribu bahasa.

Jun Se yang sedang menyetir mobil lewat di depan halte itu. Dia melihat Hwan bersama Eun Seong. Hati Jun Se gundah. Dia hanya memperhatikan mereka dari dalam mobil lewat spion mobilnya.
Eun Seong mengikuti Hwan berjalan pulang ke rumah. Mereka tak berkata apa-apa. Jun Se hanya berani mengamati dari kejauhan.

Seung Mi syok mengetahui perbuatan ibunya. Dia baru pulang ke rumah dini hari.


Keesokan paginya Hwan sarapan terlambat. Dia melihat kursi Eun Seong kosong. Pengurus Pyo berkata Eun Seong langsung pergi tadi.
Hyeri menelepon Eun Seong, dia cemas ingin tau apa yang terjadi
"Apa ini menyangkut keluarga Seong Mi lagi?", tanya hyeri.
Jun Se tak sengaja mendengar ucapan Hyeri. Dia bertanya mengapa Hyeri menyebut nama Seung Mi.
"Apa itu Seung Mi yang saya kenal?", desak Jun Se
Hyeri akhirnya terpaksa menceritakan pada Jun Se tentang hubungan Eun Seong, Seung Mi dan keluarganya.
 
Saat makan siang di restoran, Eun Seong malah pamit. Hwan yang tau Eun Seong pergi mengejar dan mencegatnya di tangga. Hwan tau Eun Seong belum makan apa-apa dari pagi. ( Eun Seong nekad pergi, Hwan menahan lengan Eun Seong. Eun Seong tak sengaja menyebut kata Seung Mi. Eun Seong melepaskan lengannya dari Hwan. Dia merasa Hwan milik Seung Mi.

Jun Se datang ke restoran Hwan, dia mengajak Hwan berbicara empat mata di roof garden.
"Ayo cepat mau bicara apa?", desak Hwan
"Terimakasih karena telah menjaga Eun Sung", kata Jun Se.
Hwan heran dan kesal.
Tatapan mata Jun Se mulai serius.
Jun Se berkata dia menyukai Eun Sung, Dan minta Hwan menjauh dari Eun Sung , karena hal itu bisa membuat Eun Sung terluka nanti.




Eun Sung menemui ibu tirinya Sung Hee. Eun Sung mengatakan tentang asuransi jiwa ayahnya itu. Tapi seperti biasa ibu tirinya tidak mau disalahkan , dia selalu menyangkal! Ibunya membela diri bahwa dia harus membayar utang-utang ayah Eun Sung.(dah lah Eun sung ga usah diajak ngomong yang jahat gitu mah)
Tadinya Eun Sung pikir memang nasibnya begini dan akhirnya dia bersyukur karena punya nenek dan akan dapat warisan (tau-taunya nasibnya jelek karena dicurangin!)
Baek Sung hee kembali akan menggunakan cinta Seung Mi kepada Hwan untuk alasan. Namun Eun Sung sekarang marah, dia tidak mau menjamin Seung Mi bisa menikah dengan Hwan sekarang. Ibu tirinya kesal karena Eun Sung bisa menyakiti hati Seung Mi.


Malam harinya, di rumah Sung He mengajak bicara Seung Mi untuk mengikuti rencananya.

Nenek sepertinya mulai pikun, dia mencari-cari kunci mobil yang padahal sudah ada dalam genggamannya.

Keesokan harinya di restoran, manager terkesan dengan usaha Hwan selama ini. Tapi rupanya masih ada masalah dengan order di gereja. Mereka terpaksa harus membantu membersihkan Hall pertemuan.

Hwan dan Eun Sung bertugas sukarela membersihkan Hall/Ruang pertemuan. Mereka kelihatan canggung. Hwan sempat menumpahkan ember. Tapi saat  Eun Sung akan naik membersihkan kaca bagian atas, Hwan sukarela menggantikannya. Kerja bakti selesai. Eun Sung melihat Hwan sedang enak-enakan makan sendiri (makan sushi roll yang udah dipotong-potong). Eun Sung kesal. Hwan tersenyum dia menawarkan potongan sushi roll miliknya sambil tersenyum (Hwan cuma mesam-mesem godain Eun Sung). Eun Sung protes, dia merajuk dan berniat pergi.
Tapi tiba-tiba Hwan memanggil Eun Sung, dia menyodorkan bungkusan makanan yang sebenarnya telah ia siapkan buat Eun Sung.
"Ini ambillah"

Eun Sung sepertinya malu, apalagi saat dia buka, makanan itu satu set sushi dan sashimi. (makanya jangan cepet marah hehe). Tak hanya itu, Hwan juga telah menyiapkan air mineral botol untuk Eun Sung. Eun Sung tersentuh, dia tersenyum malu.
(Hwan sekarang banyak senyum..dia padahal manis kalau banyak senyum, dari dulu dia cemberut melulu)

Hwan dan Eun Sung sampai di rumah. Mereka keluar bersama dari mobil dengan ceria. Mereka bercanda saling berebut tas/kantong kecil. Tak jauh dari situ Seung Mi dan ibunya memperhatikan tingkah laku mereka dengan sebal.

Baek Sung Hee dan Seung Mi berkunjung ke rumah Hwan dengan suatu maksud. Mereka meminta bertemu dengan Nenek dan anggota keluarganya. Baek Sung Hee dengan wajah tak bersalah pura-pura mengaku bahwa dia mengenal Eun SUng anak dari suaminya yang baru meninggal. Dia minta maaf.
Dia juga minta maaf karena Eun Sung. Dia menfitnah Eun Sung yang sebenernya sudah mengenal nenek dari majalah dan mengenal Hwan dari SEung Mi. Dia menuduh bahwa Eung Sung memang sudah punya niat tidak baik. Sung He juga memutar balikan fakta  tentang warisan dan menujukkan bukti surat kuasa Eun Sung.
Eun Sung dan Hwan yang baru datang, menyaksikan itu dengan heran.
Eun SUng syok dan tak percaya ibu tirinya bisa pandai memutarbalikkan fakta dan menfitnahnya seperti itu.  Seung Mi pun membenarkan kata-kata ibunya. Eun SUng kehilangan kata-kata untuk membela diri. Dia hanya bisa berteriak "Tidak..bukan"
Nenek mendengarnya kecewa, antara percaya tidak percaya.
Oh Yong Ran percaya pada kata-kata Sung Hee dan menampar Eun Sung. Hwan sempat protes pada ibunya.

Sung Hee dan Seung Mi pamit.
Eun Sung naik ke kamarnya sambil menangis. Dia langsung mengepaki barang-barangnya. Kemudian Eun Sung turun ke bawah untuk pamit dan memberi hormat pada nenek. Hwan tidak bisa berbuat apa-apa  untuk mencegah Eun Sung.
 Eun Sung keluar dari rumah besar itu. Dalam hati dia berharap nenek masih mau percaya padanya.
 cr : nana-catatanku.blogspot.com

Please Repost with Full Credit and include our link..Thanks..^^
Share this article :

Post a Comment

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger