News Update :
Home » , , » God Of Study Episode 6

God Of Study Episode 6

Penulis : rierie_destiny on Wednesday, 24 February 2010 | 17:49

Sinopsis/Rekap God of Study Episode 6
Salah satu guru sudah bersiap menekan tombol 'entar', namun tiba-tiba Jang Ma Ri dan salah satu guru lain datang. "Jangan! Jangan lakukan!" teriak guru itu. Ia memberikan isyarat pada Guru Park Kwi Nam (guru yang botak), tapi Kwi Nam tidak mengerti.
"Mungkin kalian sudah tahu." kata Seok Ho. "Grup Wang Bong secara rahasia menginvestigasi sekolah ini untuk mengambil alih."
Semua guru terkejut. "Apa?!"
"Disini ada dokumen tentang Grup Wang Bong." Seok Ho menunjukkan sebuah flashdisk. Seok Ho menayangkan isi flashdisk itu. "Mereka menginvestigasi berdasarkan standar akademik dan rasio kelulusan siswa. Jika kalian mengekspos masalah intern sekolah, menurut kalian apa yang akan dilakukan Grup Wang Bong? Mereka akan menjadikan Byung Moon sekolah private."
Para guru menyerah.


Murid-murid kelas khusus diberikan selembar kertas kosong. Guru Cha menyuruh mereka membuat soal sendiri, kemudian ditukar dengan murid yang lain untuk menyelesaikan soal itu.
Mereka pusing memikirkan apa pertanyaan yang akan mereka buat, namun pada akhirnya mereka berpikir dan mencoba.
Setelah selesai, masing-masing saling menukar soal dan mencoba mengerjakan soal tersebut.
Guru Cha mengatakan soal Pul Ip-lah yang paling baik karena ia memikirkan apakah temannya bisa mengerjakan soal itu atau tidak.


Setelah pelajaran guru Cha, kini giliran Anthony. Guru Cha terlihat sangat kesal dan marah ketika melihat Anthony.
Anthony memberi anak-anak kostum untuk dance (terlalu lebay, menurutku). Jelas Baek Hyun kesal dan memasukkan kembali kostum itu.

Soo Jung bekerja keras sampai larut malam untuk mempersiapkan pertandingan bahasa Inggrisnya dengan Anthony.


Pul Ip pulang ke rumah dan marah-marah melihat ibunya sedang bersama pria yang jauh lebih muda. "Paman, kenapa kau di sini terus setiap malam? Apa kau ingin mengeruk uang dari ibuku? Ibuku tidak punya uang!"
Ibu Pul Ip balik memarahi. "Apa kau merasa hebat hanya karena ada di kelas khusus? Bagaimana bisa kau bersikap tidak sopan pada Paman dan ibu? Kau harus tahu kemampuanmu! Orang seperti kau hanya bermimpi bisa masuk ke universitas itu!"
"Ya!" seru Pul Ip. "Aku tahu itu! Dengan ibu dan rumah yang seperti ini... Aku sudah tahu, tanpa ibu memberitahu aku."
Pul Ip berjalan keluar dan menangis. Saat itu Baek Hyun melihatnya dan mengajaknya naik motor bersama sambil mengantarkan pesanan. Setelah itu, mereka duduk di taman.
"Sepertinya, jika aku hidup dengan ibuku, aku tidak akan pernah bisa bahagia." kata Pul Ip bercerita pada Baek Hyun. "Jika aku kesal pada kelakuan ibuku, aku mencoba menerimanya. Tapi sekarang aku punya harapan. Jika aku bisa masuk ke universitas, aku bisa meninggalkan rumah itu."
"Universitas Chun Ha?" tanya Baek hyun. "Aku tidak yakin tentang itu."
"Aku akan belajar keras." kata Pul Ip. "Aku akan bisa mandiri dan hidup sendiri jika aku menjadi seorang sarjana."
"Itu artinya, kau berharap pada Kang Seok Ho." kata Baek Hyun tanpa ekspresi.
"Kelihatannya kau tidak suka padanya." Pul Ip memandang Baek Hyun.
"Bukan, tapi aku merasa kau dan yang lainnya dimanfaatkan oleh Kang Seok Ho."
"Itu tidak benar." kata Pul Ip. "Akulah yang ingin belajar keras."
"Apa kau bisa masuk ke universitas hanya karena belajar keras?" tanya Baek Hyun (ga tau kenapa aku sebel banget ma Baek hyun ini. Sabar, sabar...). "Jikapun begitu, apa kau akan bahagia karenanya?"
"Bukankah bagus kalau kita punya tujuan?" Pul Ip berkata agak keras. "Karena itu aku akan belajar dengan keras!"
"Kau pasti bercanda." Baek Hyun berkata lagi, keras kepala (bisa-bisanya dia buat temennya down, bukannya menyemangati temannya yang berusaha!). "Sepertinya otakmu sudah dicuci oleh seseorang yang egois dan kau berilusi seakan-akan ada kesempatan. Aku tidak suka itu."
Pul Ip tertawa mendengar kata-katanya. "Hwang Baek Hyun, apa kau tidak merasa bersalah bilang begitu?" Pul Ip berjalan pergi. "Aku bicara jujur padamu, tapi kenapa kau bersikap seperti ini? Kau selalu seperti itu, membuat orang lain merasa sulit."


Guru Soo Jung dan Anthony mulai mempersiapkan perlombaan.
Anthony menggunakan metode uniknya untuk mengajar anak-anak kelas khusus, dengan dance. Semua murid kelas khusus menggunakan kostum yang diberikan Anthony, kecuali Baek Hyun, tentu saja.
"Kita tidak mungkin bisa menang hanya dengan belajar 4 hari." kata Baek Hyun.
"Jangan khawatir. Kita punya senjata rahasia." ujar Anthony. Ia menunjukkan sesuatu di tangannya, "USB." Ia menayangkan isi USB itu, yang ternyata berisi susunan kata dalam baha Inggris. "Aku sangat yakin pada '100 Susunan Kata Bahasa Inggris' ini! Kalian harus menghafalkan semua kata ini dalam waktu 4 hari. Selama kalian bisa menghafalkan susunan kata dasar ini, kalian akan bisa mengerjakan semua soal essay yang diberikan. Selain itu, kalian juga akan meningkatkan kemampuan pemahaman, mendengar dan membaca."
"Benarkah?" tanya Hyun Jung ragu.
"Benar!" jawa Anthony. "Dalam lagu tadi, kita juga sudah mengatakan beberapa susunan kata dasar. Kalian tidak sadar? Baiklah, ayo kita mulai."
Pul Ip mengangkat tangannnya. "Maaf, tolong cetak itu untuk kami."
"Aku akan mencetaknya." Chan Doo menawarkan.
"Tidak, tidak." kata Anthony keberatan. "Kalian harus menghafalkan semuanya sekarang."
"Bagaimana caranya?" tanya Bong Goo.
"Karena aku yang menulis ini sendiri, maka aku tidak mau ini tersebar keluar dengan bebas." kata Anthony. "Gunakan otak kalian dan simpan semua ini saat ini juga. Dan kau juga tidak boleh memberi tahu teman kalian. Ingat itu. Baik! Ayo kita mulai!"


Guru Soo Jung menggunakan murid yang memang sudah terkenal pandai bahasa Inggris. Satu laki-laki dan satu perempuan. Yang laki-laki bernama Sang Hoon dan yang perempuan adalah teman Chan Doo, Lee Yee Ji.
Guru Soo Jung menjelaskan di papan tulis, namun Sang Hoon tidak mendengarkan, malah mengerjakan soal matematika. "Ini adalah PR dari sekolah." kata Sang Hoon. "Aku duah tahu semua yang kau tulis di sana. Saat SMP, aku adalah murid pertukaran pelajar, jadi Bahasa Inggrisku sangat bagus. Kau tidak perlu khawatir. Ajari saja Yee Ji."


Pu Ip menghafalkan susunan kata bahasa Inggris di taman. Yee Ji mendatanginya dan mengatakan pada Pul Ip, "Kau tidak akan menang. Percuma saja."
"Kenpa kau begitu yakin aku akan kalah?" tanya Pul Ip kesal.
"Bukankah kau bodoh, Kak?" ujar Yee Ji merendahkan. "Bagaimana caramu menang?"
Tiba-tiba Chan Doo datang dan menyapa Pul Ip. Belum sempat Chan Doo mendatangi Pul Ip, Yee Ji sudah menariknya pergi. Pul Ip kesal setangah mati pada Yee Ji.
Baek Hyun melihat Pul Ip dari jauh. Begitu Pul Ip menyadari keberadaan Baek Hyun, ia membuang muka dan pergi.

Seok Ho melakukan penyuluhan untuk para guru. Intinya, pera guru tidak mengajar murid-murid dengan benar dan tidak memperhatikan kebutuhan para murid. Dalam pendidikan, semua pihak sekolah, termasuk murid dan guru harus bisa bekerja sama.
Hampir semua guru memandang Seok Ho dengan pandangan melecehkan, kecuali Ma Ri yang sepertinya terpesona pada Seok Ho.


Anthony mengajari anak-anak lagi. "Jika kalian menemukan bacaan dengan kata-kata yang tidak kalian mengerti, jangan langsung menyerah. Lingkari kata-kata yang tidak kalian tahu, dan gunakan sedikit kreatifitas kalian."
"Bagimana kami bisa menjawab?" tanya Baek Hyun, menantang. "Kami tidak tahu apapun."
"Benar! Kau benar!"ujar Anthony. "Karena itulah aku ingin kalian menghafal ini." Anthony menyalakan OHP. "100 Susunan Kata Dasar... dan masalah kalian akan terselesaikan. Kemudian, gunakan imajinasi kalian."


Chan Doo punya masalah di rumah. Kedua orang tuanya mengatakan pada semua orang bahwa han Doo sudah ada di Boston bersama kakak-kakaknya. Ayahnya melarang Chan Doo mengangkat telepon dan pergi keluar seenaknya.
Chan Doo merasa down. ia hendak menelepon Pul Ip, namun ponsel Pul Ip sedang tidak aktif. Karena itu ia hanya bisa melihat foto Pul Ip di ponselnya. Dengan begitu ia merasa lebih baik.

Seperti biasa, Hyun Jung datang menemui Baek Hyun dan membawakan hadiah, sekotak coklat.


Seok Ho menemui seorang wanita cantik bernama Lee Eun Yo dan memintanya mengajar. Setelah percakapan beberapa saat, Eun Yo setuju.


Hari pertandingan Bahasa Inggris.
"Pul Ip, apa kau gugup?" tanya Anthony.
"Ya." jawab Pul Ip. "Aku sudah menghafal semuanya, namun aku tidak yakin bisa menyusun kata-kata dengan benar."
Chan Doo, Hyun Jung, Bong Goo dan Anthony menyanyikan sebuah lagu bahasa Inggris untuk mereka agar mereka lebih tenang dan terhibur.
Grup Guru Soo Jung sudah datang. Ujian dimulai.
Soal yang diberikan satu lembar dan hanya berisi gambar. Baek Hyun dan Pul Ip merasa gugup. Chan Doo dan yang lainnya ikut gugup. Chan Doo memegang tembok untuk mengirimkan aliran positif, namun tidak mengizinkan Hyun Jung melakukannya. "Kalau begitu aku berdoa saja!"
Baek Hyun gugup dan panik. Ia menghapus tulisan kertasnya sampai sobek. Ia berpikir dan menenangkan diri, lalu mencoba mengerjakan perlahan-lahan.
Pul Ip juga mulai panik. Ia menatap guru Anthony, yang hanya tersenyum padanya, mengisyaratkan untuk tenang. Pul Ip menutup matanya, dan berpikir. Ia mulai tenang dan bisa mengerjakan soal itu.
Waktu selesai. Anthony memeriksa jawaban Sang Hoo dan Yee Ji, sedangkan Soo Jung memeriksa jawaban Baek Hyun dan Pul Ip.
"Kemampuan mereka memang tinggi." pikir Anthony. "Namun aku lebih banyak tahu." Ia mencoret beberapa kata yang salah dan ejaan yang tidak benar.
Di pihak lain, Soo Jung melihat hasil koreksiannya. Kata-kata yang dibuat Baek Hyun dan Pul Ip memang sederhana, namun hanya ada sedikit kesalahan.
"kami akan mengumumkan hasilnya" kata Seok Ho. "Nilai dari kedua siswa akan digabungkan. Silahkan, Guru."
Anthony maju. "Kim Sang Hoon dan Lee Yee Ji, kalian mengerjakan dengan sangat baik. Kemampuan kalian tinggi, sangat tinggi." Sang Hoon dan Yee Ji tersenyum menang. Anthony melanjutkan, "Tidak banyak kata yang salah. Total kesalahan kalian adalah 8. Jadi nilai kalian adalah 92."
Kini giliran Soo Jung. "Baek Hyun dan Pul Ip, kalian melakukan dengan baik. Aku tidak tahu bagaimana kalian mempelajari ini semua dalam waktu singkat. Total kesalahan kalian adalah 7. Jadi nilai kalian 93."
Baek Hyun dan Pul Ip terkejut. Mereka sangat senang dan saling toast, lupa kalau sedang bertengkar.
Sang Hoon dan Yee Ji tidak bisa menerimanya. Mereka maju untuk melihat lembar jawaban.
"Kata-kata yang mereka buat setingkat dengan anak SMP." kata Sang Hoon protes. "Kenapa kami disetarakan dengan kerja mereka?"
"Tapi kesalahan yang mereka buat tidak banyak." kata Seok Ho menjelaskan. "Ujian bukanlah sesuatu yang bisa kalian jadikan ajang pamer. Lebih penting untuk mengetahui dengan pasti dasarnya sehingga kau mengerti."
"Ini omong kosong!" seru Sang Hoon.
"Sikapmu seperti anak SD." kata Seok Ho.
Sang Hoon keluar dari kelas itu. Yee Ji mengucapkan selamat pada Pul Ip dengan terpaksa. Soo Jung berkata pada Baek Hyun dan Pul Ip, "Kerja kalian sangat bagus." Lalu mengajak Yee Ji keluar dari kelas itu.


Soo Jung sanagt tertekan atas kekalahan itu. Anthony menemuinya dan menceritakan kesepakatan antara ia dengan anak-anak. "Dengan anak-anak yang seperti ini, sekarang aku tidak punya rasa penyesalan karena pergi meninggalkan mereka."
Soo Jung meminta Anthony tetap mengajar murid-murid kelas khusus.
Soo Jung meninggalkan surat pengunduran diri di meja Ma Ri. Ma Ri menemui Seok Ho dan Guru Cha untuk menanyakan hal ini. guru Cha langsung memarahi Anthony, mengira Anthony yang menyebabkan Soo Jung mengundurkan diri.
"Kalau dia tidak pergi dari sini! Aku yang akan pergi!" kata Guru Cha pada Seok Ho, lalu berjalan pergi.
Seok Ho meminta Ma Ri menggantikan Guru Cha untuk sementara dan menyerahkan soal-soal padanya agar dikerjakan anak-anak.


Baek Hyun secara tidak sengaja mendengar Ma Ri bicara ditelepon. Ia meninggalkan pesan untuk Soo Jung tentang pengunduran diri Soo Jung.
"Apa?" tanya Baek Hyun. "Mengundurkan diri?! Apa ia keluar?!" bentaknya pada Ma Ri. (Duh, bener-bener ni anak ga tahu sopan-santun).


Seok Ho pergi mencari Soo Jung, dan menemukan Soo Jung sedang mabuk berat. Ia membawa Soo Jung ke rumah sakit.
Ketika tersadar di tengah malam, Soo Jung terkejut melihat Seok Ho tertidur di kursi, menungguinya.
Soo Jung tidur lagi dan terbangun keesokkan paginya. Seok Ho menitipkan handycam yang berisi rekaman saat Soo Jung berkata ia akan melakukan yang terbaik dalam mengajar anak-anak. Seok Ho meninggalkan secarik kertas yang berisi, "Karena kau, Guru Cha Ki Bong berhenti mengajar." Soo Jung terkejut.


Seok Ho datang ke sekolah keesokkan harinya dan datang ke kelas khusus. Kelas itu kosong dan di papan tulis tertulis, "Kelas Khusus Dibubarkan."
cr : nisasuju-chudam

Please Repost with Full Credit and include our link..Thanks..^^
Share this article :

Post a Comment

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger